BANYUMASÂ - Sedikitnya sembilan orang warga Desa Pandak, Kecamatan Baturraden, diduga terkena demam berdarah (DB). Hingga kemarin, sekitar tujuh orang warga masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit.
Kades Pandak, Rasito mengatakan, wabah DB mulai menyerang warga setempat sekitar seminggu terakhir. Warga yang terkena DB sebagian besar merupakan warga RT 1, kemudian beberapa warga RT2 dan RT3, seluruhnya berada di wilayah RWII. "Mulai sejak minggu kemarin, itu ada satu rumah terdiri dari bapak dan dua anaknya dirawat di Rumah Sakit Wijayakusuma.
Kemudian ada tetangganya lagi yang diduga terkena DB, total ada sekitar sembilan orang, sampai kemarin masih ada tujuh yang dirawat," katanya, kemarin. Untuk menanggulangi penyebaran DB, pihaknya bersama petugas puskesmas, anggota babinsa dan bhahinkamtibmas melakukan penyisiran ke rumah warga.
Dalam kegiatan itu sekaligus dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Kemarin (Rabu-Red) karena ada lagi yang diduga terkena DB, kami menyisir rumah warga yang diduga terkena DB. Dari 13 orang yang diperiksa, tujuh orang dirujuk ke rumah sakit, lainnya diobati langsung. Kami juga melakukan PSN dan menemukan jentik nyamuk," tuturnya. Dia mengatakan telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan pengasapan karena dikhawatirkan wabah tersebut menyebar.
Pasalnya tahun lalu di wilayah tersebut pernah muncul kasus serupa, bahkan hingga menimbulkan satu korban jiwa. Sementara itu, Kepala Dinkes Banyumas, Sadiyanto, mengatakan tengah melakukan penyelidikan epidomologi untuk memastikan dugaan kasus DB. Selain Pandak, pihaknya juga menerima laporan kasus DB dari beberapa wilayah.
"Kami sudah melakukan penyelidikan epidemologi, nanti akan menghasilkan kesimpulan apakah yang dirawat benar-benar terkena DB atau tidak. Apabila hasilnya mengarah ke DB, akan kami lakukan fogging. Kemarin juga ada beberapa di tempat lain, sudah kita lakukan fogging," ujarnya.
Ia meminta masyarakat menggiatkan kembali kegiatan PSN karena pada musim hujan ini rawan muncul penyakit DB. Upaya pencegahan tidak dapat hanya dilakukan dinas, namun memerlukan peran serta dari seluruh elemen masyarakat. (Sumber www.suaramerdeka.com)